Jumat, 23 Desember 2011

Titipan Kecil Dari Tuhan

Aku melihat mereka..
menadahkan tangan sambil meminta..
Aku melihat mereka..
berusaha tanpa memaksa ..
Didalam keramain Kota didalam kemegahannya, ternyata masih ada tangan kecil meminta dan berharap akan kemulian..

Titipan kecil dari Tuhan yang akan selalu dipertanyakan dalam kehidupan ..
masihkan kita tega melihat tangan-tangan peminta harapan itu kita biarkan..
masih kuatkah kita melihat kemiskinan diantara kemegahannya ?
dan masih sanggupkah kita bersenang-senang diatas penderitaan..

Lihatlah...disekitar kita masih banyak yang membutuhkan bantuan , bukan hanya uang tetapi kehidupan yang layak dan pendidikan ..
jangan tutup mata anda dengan Kesombongan yang nantinya hanyakan menjatuhkan anda pada kemiskinan hati dan materi..

Titipan kecil dari Tuhan..
yang akan membawa kita kepada kebahagian "SurgaNya" dan yang akan menjerumuskan kita kepada Neraka..
Yaitu harta yang kita miliki dan kemana sajakah kita pergunakan..
semua itu akan kembali dipertanyakan olehNya..

semoga kita semua adalah orang-orang yang selalu ingin memuliakan kehidupan orang yang membutuhkan ..

Selasa, 13 Desember 2011

Harapan Ini Masih Panjang

hembusan waktu masih mengalun di jagatnya..
putaran masa masih berputar pada porosnya..
dan dinding kesunyian pasti akan hadir dalam kisahnya..
kamu datang dan menghilang , aku tak ragukan..
kamu kembali dan tak disini , aku masih menanti..
suatu ketika aku bertanya ? mengapa cinta ada ? jika diselalanya terdapat luka ?

Tuhan aku berharap adanya KEAJAIBAN..

Tuhan aku berharap adanya keajaiban..
Kumohon TENANGKAN JIWA DAN DAMAIKAN HATIKU ..
Tuhan..
Sejauh kehidupan ini akan berjalan dan aku jejaki..
Jangan pupuskan harapan dan penantian ini dalam lubang kesalahan..
Berikan keajaiban dalam hidupku tuhan ..
Kuat kan jiwa ini yang selalu berderai harapan..
Jangan biarkan tangisan" penyesalan ini terus membayangi ku..
Tuhan..
Berikanlah keajaiban itu..
Agar hati ini semakin kuat dan jiwa ini semakin yakin akan segala harapan
Amin

izinkan saya memperkenalkan dirinya ..

Izinkan saya memperkenalkan dirinya.. Agar dimata saya anda dan semua orang yang memandang kami dengan pandangan bahagia "amin"
Yuwanto adi pradha dia sesosok pria dewasa, selalu berfikir dengan pandangan yang sangat jauh berbeda dengan saya..
Sudah tentu dan jelas karena perbedaan umur kami 4 tahun..
Dia baik , percaya diri , dan mempunyai komitmen dalam dirinya..
Perkenalan kami diawali dari organisasi" P " perkenalan yang sangat singkat tapi sangat jauh dari dugaan kami ..
Tanggal 17 November 2010.. Kami membuat komitmen dalam sebuah hubungan yang akan kami bahu dan kami jaga didalamnya..
Maka pekenankan saya untuk memperkenalkan didhata , didhata adalah singkatan dari nama kami yaitu Adipradha dan novita..
Sedangkan angka 1743 adalah awal mula dan akhir kisah ini 17 4:for 3:3ver..
Ketika kedekatan kami dulu dia sering memanggil saya dengan sebutan MPIE dan saya sempat membuat singkatan dari nama kami sebelumnya DHAVIE : pradha novi...
Tapi sekarang kami sudah jarang menyebut semua itu..
Kami lebih akrab dengan panggilanpanggilan dari keluarga kami seperti masadi ataupun opi ..
Kami mempunyai 2 pasang boneka lucu .. Yang wanita kami sebut dengan nama AQILA dan yang pria kami sebut dengan nama DHAFA..
Kami bahagia dengan segala cinta yang kami punya dan kami jaga..
Menurut ku kebahagian yang sejati adalah dimana kita mampu memberikan ketulusan dalam cinta dan mampu untuk setia didalamnya .. Disitulah kebahagian itu akan membina kita selamanya..
Tapi ketika kita melakukan kesalahan meskipun tidak diketahuinya itu hanya akan menjadi sebuah penyesalan selamnya dalam hidupnya..
Percayalah hanya dengan memulai dengan sesuatu yang baik hidup anda akan damai seutuhnya ..
My love adipradha

Jumat, 09 Desember 2011

ada hikmah dibalik semua ini..

Tuhan..
ketika aku mengenal cinta aku tau betapa akhirnya akan ada sakit yang aku rasa ..
awal dan akhir dari sebuah kisah dimana aku harus meyakinkan perasaanku  untuk sesosok pria dimasa kini..
Kuperkenankan satu persatu melody cinta mengikuti hariku, dan ku biarkan awan-awan gelap itu menyelimuti lembar-lembar kisahku..
Dengannya "Y.A.P"
Tak ada satupun yang bisa mengartikan betapa kesakitan itu pasti ada didalam masa yang kita arungi dengan lemabaran waktu..
Tak ada satu manusiapun yang mau bergelumur air mata ketika cinta sedang memaksanya untuk bertahan dengan arti ketulusan..
Merekapun ikut merasakan betapa air mata itu terurai dengan ketulusan..
Tapi mereka bermain dalam lembaran kisah lamanya dibalik api yang menyiksa hatiku dan mengajarkan aku untuk terus dan terus bertahan dalam kepahitan..
Aku membenci WANITA yang tak pernah bisa mengartikan sebuah perasaan, tak bisa memahami arti dari ketulusan, dan tak pernah menyadari bahwa dia TAK LAYAK DIKATAKAN SEBAGAI SEORANG WANITA ..karena hatinya tak SELEMBUT WANITA pada umunya..
perlahan demi perlahan , hati ini mulai terbiasa menerima KEBOHONGAN DAN KEMUNAFIKAN ..
ada hikmah dibalik semua ini..
"TUHAN" menjadikan aku perantara untuknya , menjadikannya lebih menghargai wanita yang telah menyayanginya, mengajarkannya UNTUK menutup masa lalunya, dan menemaninya untuk berlari meraih mimpinya dimasa yang akan datang..
TERIMAKASIH YA ALLAH .. ada hikmah dibalik semua ini ..
dengan kesabaran dan keyakinan aku bisa meluluhkan hatinya...
meskipun selalu tersirat kenangan-kenangan masa lalunya ,aku taj perduli..
aku bahagia ketika dia tau betapa KETULUSAN CINTA takakan pernah dia temukan dimanapun dia berada tanpa dia mengerti rasa bahwa dia harus dapat mengorbankan segala rasanya hanya untuk SEORANG WANITA..
karena aku ingin semua yang aku cinta menjadi bagian terindah bagi kehidupannya dan semua yang membutuhkannya ..
Yakin lah sahabat ada hikmah dibalik semua yang kita hadapi, percayalah TUHAN selalu mendengar apa yang kita pinta kepadanya.. karena roda dunia ini akan terus berputar :)
Novita ...

Minggu, 25 September 2011

Dalam Kehidupan itu ada Kejayaan, Saat jaya kita merasa bangga dengan apa yang kita dapat dan kemungkinan besar kita lupa akan keadaan kita dimasa lampau..Seharusnya kita dapat menjadi orang yang bijaksana dalam menangani diri kita sendiri, kita harus dapat mengendalikan nafsu bukan kita yang dikendalikan nafsu. tapi terkadang banyak orang yang berbicara tetapi dia sendiri tak melakukannya mungkin itu hanya sebagian kecil dari kehidupan ini..
Dan lihatlah kedepan , dimana masa akan menghancurkan kehidupan yang fana dan tak bermakna..

:)

Minggu, 18 September 2011

PEMBENTUKAN

Pada tahun 1967 Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta (5 orang-red), kemudian beliau mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : Kelompok 17/Pengiring (Pemandu), Kelompok 8/Pembawa (Inti), Kelompok 45/Pengawal. Ini merupakan simbol yang diambil dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945
Pada saat itu dengan situasi dan kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.
Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI-red) , tetapi pada waktu itu libur perkuliahan dan transfortasi Magelang-Jakarta menjadi kendala, sehingga sulit untuk dilaksanakan.
Usul lain untuk menggunakan pasukan elite ABRI (RPKAD, PGT, MARINIR, BRIMOB) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Jakarta.
Tahun 1968, petugas Pengibar Bendera Pusaka adalah pemuda utusan propinsi. Tetapi belum seluruh propinsi mengirimkan utusan sehingga harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Tahun 1969 karena Bendera Pusaka kondisinya terlalu tua sehingga tidak mungkin untuk dikibarkan kembali, maka dibuatlah duplikat. Untuk dikibarkan di tiang 17 Meter Istana Merdeka, telah tersedia Bendera Merah Putih dari bahan Bendera (wool) yang dijahit 3 potong memanjang kain merah dan 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.
Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang akan dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra alam dan alat tenun asli Indonesia, yang warna merah dan putihnya langsung ditenun menjadi satu tanpa dihubungkan dengan jahitan dan warna merahnya cat celup asli Indonesia.
Pembuatan Duplikat Bendera Pusaka ini dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tekstil Bandung dengan dibantu oleh PT Ratna di Ciawi Bogor. Dalam prakteknya pembuatan duplikat Bendera Pusaka, sukar untuk memenuhi syarat ideal yang ditentukan Bapak Husein Mutahar, karena cat asli Indonesia tidak memiliki warna merah yang standar dan pembuatan dengan alat tenun bukan mesin akan lama.
Tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di masing-masing daerah dapat dikibarkan duplikat Bendera Pusaka dan pembacaan Naskah Proklamasi bersamaan dengan Upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya kedua benda tersebut juga di bagikan ke Daerah Tingkat II serta perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Bendera Duplikat mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput Bendera Duplikat yang dikibarkan/diturunkan. Pada tahun itu juga resmi anggota PASKIBRAKA adalah remaja SMTA se-tanah air yang merupakan utusan dari tiap-tiap propinsi. Setiap propinsi di wakili oleh sepasang remaja.
Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk anggota Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS akronim dari Pasukan, KIB akronim dari Pengibar, RA berati bendera, KA berati Pusaka. Mulai saat itulah resmi singkatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA sampai saat ini.

A T R I B U T

1. Lambang Anggota PASKIBRAKA

Lambang PASKIBRAKA yang dimiliki serta dipakai hingga saat sekarang diciptakan oleh Bapak Idik Suleman pada tahun 1973.
Lambang tersebut adalah setangkai bunga Teratai yang mulai mekar dan dikelilingi oleh gelang rantai, yang mata rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat. Mata Rantai tersebut berjumlah 16 pasang mata rantai bulat dan belah ketupat.

Lambang berupa Bunga Teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini mengandung makna atau dianalogikan bahwa anggota PASKIBRAKA adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa-red) dari tanah air yang sedang berkembang (tumbuh-red) dan membangun.
Bunga Teratai berdaun bunga 3 helai ke atas, 3 helai mendatar. 3 helai pertama bermakna : belajar, bekerja dan berbakti, 3 helai lainnya bermakna : aktif, disiplin dan gembira.

Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama Generasi Muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 mata arah mata angin-red) tanah air. Rantai persaudaraan tanpa memandang asal suku, agama, status sosial dan golongan akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan sebangsa yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa semangat persatuan dan kesatuan yang tertanam dalam dada setiap anggota PASKIBRAKA.

2. Lambang Korps PASKIBRAKA
Untuk mempersatukan Korps, untuk PASKIBRAKA Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota ditandai oleh Korps yang sama.
Lambang Korps yang lama sebelum tahun 1973 berupa lencana berupa perisai dari bahan logam : kuningan, dengan gambar sangat sederhana : ditengah bulatan terdapat lambang Bendera Merah Putih dan di luar terpampang tulisan “ Pasukan Penggerek Bendera Pusaka “
Lambang Korps sejak tahun 1973 diganti dengan bentuk Perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dengan huruf berwarna kuning : PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA DAN TAHUN …….(diujung bawah perisai) berisi gambar (dalam bulatan putih) sepasang anggota PASKIBRAKA dilatarbelakangi oleh Bendera Merah Putih yang berkibar ditiup angin dan 3 garis horizontal diasumsikan sebagai awan.

1. Bentuk Perisai bermakna “ Siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
2. Sepasang anggota PASKIBRAKA bermakna PASKIBRAKA terdiri dari anggota putera dan anggota puteri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
3. Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk PASKIBRAKA.
4. Garis Horizontal atau awan 3 garis menunjukan ada PASKIBRAKA di 3 Tingkatan ; Tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota
5. Warna Kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam perilaku dan sikap setiap anggota PASKIBRAKA

PASKIBRAKA

1. PASKIBRA
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah dipilih / mewakili kelasnya untuk mengibarkan / menurunkan Bendera pada setiap Upacara rutin di sekolah atau memperingati hari Proklamasi pada tanggal 17 Agustus dan upacara bendera hari besar nasional lainnya.
2. PASKIBRAKA
1. Pengertian Paskibraka
PASKIBRAKA ( Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah terpilih untuk mewakili propinsinya dalam acara pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka (duplikat) pada Upacara Kenegaraan 17 Agustus dalam rangka Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Sejarah Paskibraka
Sejarah Paskibraka, dimulai 17 Agustus 1950, saat pertama kali peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan, setelah Presiden Sukarno hijrah dari Yogyakarta. Namun sebenarnya, dalam peringatan skala kecil pada 1946 silam, kegiatan ini sudah dilaksanakan di Gedung Agung, Yogyakarta .
Tata cara penaikan dan penurunan Bendera Pusaka, pertama kali disusun oleh ajudan Presiden Sukarno, Husen Mutahar. Kemudian pada 1967, Husen yang waktu itu menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di masa pemerintahan Soeharto, juga menerima tugas yang sama. Formasi Paskibraka, diambil dari tanggal, bulan dan tahun dibacakannya Proklamasi kemerdekaan RI.